oleh THOMAS ARAKIAN BOLI 2091000310004 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BUDI UTOMO MALANG FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DESEMBER 2011 ALAS KAKI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan bimbingannya penulis dapat menyelesaikan karya puisi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kumpulan Puisi yang disajikan dalam ONTOLOGI PUISI” ALAS KAKI” ini tidak luput dari kesalahan oleh karena itu penulis memohon maaf atas segala kekurangan. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi suatu kesempurnaan. Kiranya Tuhan selalu memberkati dan menerangi langkah hidup kita. Wassalam.....Penulis KARYA ku dalam ONTOLOGI PUISI “ALAS KAKI” KUPERSEMBAHKAN BUAT: • ALMAMATERKU TERCINTA IKIP BUDI UTOMO MALANG • TEMAN-TEMAN SE ANGKATAN 2009 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA • INAK-AMAK , KAKA ARING WAHANGKAE, KELUARGA BESAR TOMUWOLO, RAE LEWO TANAH ADONARA FLORES-TIMUR, • TEMAN-TEMAN KU di Kontrakan YANG SELALU SETIA MEMBERIKAN KU MOTIVASI,,Ambo,Ronald,ade iwan, williy,febry,damian,lius makin,ama sabon,dan bele payong juan.,ade UNNY dan ADE VIANA,WAE AN WADAN • BUAT ALUMNI ADONARA MALANG,,,,Don leyn, Abang Ansel Makin, Sil Payong, Binek Senare IREN WATHON, special Ade REYNA MAKIN. • Tak lupa Kupersembahkan BUAT binek senaren,, YUSTINA TOMUWOLO dan ADIK EMILIA TOMUWOLO.. • Untuk mu semuanya yang selalu tersenyum membaca hasil karya ku ini. “Hari dan musim silih berganti datang dan pergi seiring perjalanan waktu yang terus mengintarinya, dengan-Nya kita berjalan menapaki hidup penuh liku, kadang kita tersesat bahkan jatuh terhempas diatas kerikil-kerikil tajam. Mampukah kita? Ingatlah bahwa kesuksesan menanti dibalik derita”. Motto hidup LEWO TANAH MOLO KAME DORE SEBUAH SYAIR UNTUK LEWO TANAH KU... O....INA O....AMA AKE MAAN ONEM TUDAK TI ANAM PANA NAAN MELA-MELA GAWE MAAN ONEKEM DI SARE-SARE PANA AKEMEN TODOK GAWE AKENE DI WALET PANA SEBA BUKU BILIKEN TERATU PENA MATAN PULUH PITO BALIK KAAN GELEKAT LEWO TUEN KAAN GEWAYANG TANAH..# (DARI PUISI RAKYAT LAMAHOLOT-FLORES TIMUR) ‘KATA-KATA ADALAH MANTRA KATA-KATA ADALAH DOA” ( Sutardji Calsum Bazri) Arti sebuah nama Buat Reynaldis di Seberang Tahukah kamu kalau cintaku Hanyalah untukmu? Oh Reyna....... Masih adakah namaku dihatimu? Aku menyayangimu aku merinduimu Sanggupkah kamu mengerti akan perasaanku ini… Malang ,01-pebruari-2010 Kontrakan ADONARA Bareng kartini Lebaran pagi Buat sahabat Lailatur rohmmah Di kerudung Mu Putih nan suci Ka’bah Mak’kah Tasbih dimalam buat memuji Allah Sallawat Akbar buat Allah Maha besar Kupuja mu Ya Allah Hamba mu menyerahkan diri Ya Allah Tak sudihkah hambamu bertasbih Ya Allah Inikah jalan yang hendak kau tunjukan pada ku Lebaran pagi…. Lebaran pagi…. Kata ku pada mereka yang selalu berteriak Pada atap-atap putih dan pada dinding-dinding penuh tulisan Tiada Tuhan selain Allah Ketika mereka berteriak tentang keadilan,membela kaum lara Disini kutuliskan tentang betapa ngerinya hidup ini Pada tiang dan ayat suci Akan kutulis semuanya Tentang lebaran yang lewat di hadapanku Pada kerudung-kerudung putih Kepada sahabat-sahabatku Yang kian lewat didepanku Di Lebaran Pagi Di Hari yang suci Oh Sahabat ku Aku mengenang mu. Malang ,01-pebruari-2010 Kontrakan ADONARA Bareng kartini Puisi Formula Koch. 1. WORDPLAY DING DONG Ding Dong Ding Dong Ting Tong Ting Tong Ada ding ada dong Ada dong ada ding Kenapa ding kenapa dong Karena dong karena ding Ada ting ada tong Ada tong ada ting Kenapa ting kenapa tong Karena tong karena ting Ding dong ding dong Ting tong ting tong Itulah bunyi lonceng gereja Ding dong ding dong Ting tong ting tong Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 2. METODE DEFINISI PUISI ADALAH TANGIS Tangis mu adalah tangis ku Duka mu adalah duka ku Tawa mu adalah tawa ku Canda mu adalah canda ku Lalu..... Aku bertanya Kenapa disetiap tangis ku adalah tangis mu juga Kenapa disetiap duka ku adalah duka mu juga Kenapa disetiap tawa ku adalah tawa mu juga Kenapa disetiap canda ku adalah canda mu juga Lalu..... Aku diam Diam dan terus diam Diperempatan ini aku menantimu Menunggu seribu jawabanmu. Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 3. METODE “I WISH” MENJADI BISA Seandainya aku ini bintang Aku akan bertanya Kenapa aku harus muncul Di setiap malam Seandainya aku ini bulan Aku akan bertanya Kenapa aku harus menerangi bumi Di malam hari Aku terus bertanya Dan bertanya Seandainya aku bisa menjawabnya Aku akan memberitakanya Kepada bumi Kepada setiap makhluk Penghuni jagad raya ini Kepada alam Kepada bintang Kepada manusia Bahwa aku tak bisa hidup tanpa mereka SEMOGA...... Aku menjadi BISA Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 4. FORMULA DULU DAN SEKARANG KESAL Dulu kamu yang sangat kucintai Kamu yang sangat kusayangi Kamu yang kumanja Karena kita saling mencintai Karena kita saling menyayangi Kita saling manja Sekarang kamu telah mengkhianati cinta kita Kamu telah berdusta Kamu telah berpaling dariku Apa salah ku? Apa dosaku? Sungguh aku tak mengerti. Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 5. FORMULA WARNA KEKALUTAN Hitam... Gelap ... Gulita... Lewati aku di persimpangan itu Ada jalan yang hitam Lorong yang gelap Jalan yang patah Suasana menjadi gulita sesaat Bagai hidup ini dalam kekalutan Tak ada daya Kegelapan Dunia yang kelam Membuat hati menjadi gundah Seakan hidup tak berarti lagi Disana-sini semuanya berubah Hitam, gelap, gulita Hidup menjadi tak berarti Tak ada gurauan lagi Tak ada canda lagi Semua diam dan membisu Kaku. Tak berdaya Lemah... Jadi hitam Jadi gelap Jadi gulita Mati Terkapar... Lalu Ia pun menjadi abu Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 6. FORMULA INDERA HANYA MIMPI Aku ingin memeluk mu Dengan tangan dan hati Walaupun itu hanya mimpi Aku ingin mencium mu Dengan hidung dan bibir Walaupun itu hanya mimpi Memelukmu...... Sungguh membuatku nyaman Menciummu........ Sungguh membuatku bahagia Aku ingin mencium dan memelukmu sekarang juga Walau itu hanya dalam mimpi tidurku Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 7. FORMULA TEMUAN Dalam kompas edisi 12/ 10-2011 BEBATUAN YANG BERKISAH Tanah putih nan rapuh Tersusun barlapis Beberapa lembar daun terletak didalamnya Berserak di pinggir jalan Pangururan-Simbolon Lapisan itu sesungguhnya endapan ganggang dan fosil daun Berusia puluhan ribu tahun Fosil yang jadi bukti penting Denyut magma dibawah danau toba Keberadaan fosil ini Ibarat jejak yang dipahatkan alam pada masa silam Bahwa pulau Samosir pernah terendam air Lantaran ganggang hanya bisa hidup dalam air Selama puluhan ribu tahun dasar danau Yang berkedalaman hingga limaratus meter itu Perlahan naik Hingga membentuk pulau Samosir Diatas pulau Sumatera. Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini 8. HASIL OBJEK PENGAMATAN DAN PENGALAMAN NYANYIAN PAGI YANG BEKU Buat Kakek Tarmizi dari Kediri Suatu pagi di alun-alun kota Malang Jalan pagi Di minggu pagi Buat menghibur jantung di pagi Sebelum menikmati kopi pagi Setelah mata dan segenap mata memandang pagi Lewati aku pada jalan itu menuju alun-alun di pagi Sambil menikmati irama shollat pagi Oleh para pengkotbah pagi Mata memandang di pagi Udara pagi menyelimuti jiwa pagi Pada jiwa dan hati yang beku Oleh untaian nada dari syair yang beku Ku dendangkan irama pagi dari segenap hati yang beku Buat menghibur sang kakek beku Pada usianya yang kian beku Termakan waktu pada pagi yang beku Mereka semuapun ikut beku Ketika melihat kakek tarmizi yang terbaring kaku dan beku Disamping tempat duduk yang panjang dan beku Ia menyuruh cucunya membelikan segelas kopi yang sudah beku Dari tangan-tangan beku Hati yang teriris oleh pagi yang beku Ketika langkah ku terhenti sejenak pada pagi yang beku Kakek Tarmizi menyuruh ku bersama cucunya Agar bisa membangunkanya biar bisa duduk Aku terkejut Kakek sudah tak kuasa berbicara dengan baik Kotoran yang keluar dari tubuh Terus menyelimuti tubuhnya Aroma tak sedap pun tak terelakan lagi Seorang pun datang mendekati kami Sambil bertanya-tanya tentang kakek Akupun menjelaskan semuanya Tentang kapan kakek itu tiba Dan kemana kakek itu hendak pergi Ia lalu menyerahkan uang sebesar sembilan puluh dua ribu rupiah Buat biaya perjalanan kakek selanjutnya Karena mereka kehabisan uang buat makan dan biaya perjalanan Selamat jalan kakek Semoga perjalananmu menyenangkan Dan selamat sampai ke tujuan Oh nyanyian pagi yang beku Hantarlah mereka sampai ke tujuan Pada iramamu yang kian beku Malang, 11-11-2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartin DALAM KERETA API KE JAKARTA Sejenak ku membayangkan wajahmu Lewatkan mimpi Ku belai tanganmu Ku menatap wajahmu Indah mempesona Sadar... Aku diam.. Sesekali aku berpaling dari lamunanku Ingin kumelupakanya Tentang kisah dalam mimpiku ini Tak sudi diri ini tuk melupakanmu Dalam diam Aku pun bertanya-tanya Lantas jiwaku pun meronta-ronta Dalam diam Aku mengenangmu Dan terus ku berpikir Apakah arti perjalanan mimpiku ini. Dalam kereta Matarmaja 12/03/2011 RASALAH..... Aku sadar... Dalam kesadaranku Rasalah Tapi... Aku tidak sadar Dimanakah kesadaranku Rasalah...... Rasakan kesadaran mu..... Pergi dan carilah kesadaranmu BANGSAT!!! Apakah kamu tidak sadar Dengan apa yang telah kau perbuat Kau telah meracuni jutaan rakyat Dengan janji palsumu Kau telah merasuki ribuan umat Dengan sumpah serapahmu Apakah kamu tidak merasakanya? Diluar sana Rakyat kelaparan Apakah kamu tidak merasakanya, Diluar sana rakyat menjerit Apakah kamu tidak merasakanya Diluar sana rakyat menangis Apakah kamu tidak mendengarnya Diluar sana rakyat kebingungan Apakah kamu tidak merasakanya Diluar sana jutaan rakyat selalu dalam ketidakpastian, Aku tahu kamu sedang tertawa Aku tau kamu sedang bernostalgia Aku tau kamu sedang bemimpi Tentang kapan kamu berpesta pora Tentang kapan kamu bersukaria Membagi-bagi rejeki Rejeki ketidakadilan Rejeki korupsi Apakah kamu tidak merasakanya Tentang betapa ngerinya nasib kehidupan rakyatmu Oh... Rasalah.... Sadarlah... Diluar sana rakyat selalu menan Malang , 9 nov 2011 Kontrakan ADONARA Bareng kartini Di Karang Kates Sahabat ku...... Mari kita bersama-sama Melewati jalan ini Ayo...... Kata ku Kita akan menyusuri jalan kecil ini Menuju ke pondok dekat waduk itu.... Lihatlah,.. Sungguh luar biasa Pemandanganya sangat indah Suasana waduk yang tenang Cukup untuk kita bernostalgia Sekedar mengingat kembali Masa-masa kecil kita Di kampung halaman Ketika mandi di pantai Mandi air hujan Bermain lumpur He he he hee Kenapa semua diam? Ayo kita segera menyusuri waduk ini Secepatnya kawan Karena waktu kita tidak lama lagi Kita akan pergi menuju ke tempat selanjutnya Sahabat ku... Ayo kita bersenang-senang Sambil berphoto bersama Kita menikmati hari ini Membuang segala kesepian kita dari kesepian yang sesaat Karena kita tak penah sendiri Selamat menikmati sahabat ku Waduk Karang Kates 14-desember-2011 Di Candi Penataran Sore itu Mendung Hujan pun mulai rintik Kami memasuki areal Candi Diatas batu-batu patahan Bekas reruntuhan Candi Aku duduk Tak ada kata yang sempat ku uraiakan Diatas catatan perjalanan keseharian ku ini Hanya ada satu kata Selamat jalan Kota Blitar Nama mu selalu ku kenang Di kala mendung menutupi kesepian ku Di setiap rintik membasahi kesendirian ku ini GOD BYE BLITAR..... Kota BLITAR 14-desember-2011 BUNG KARNO Aku selalu mengenang kata-kata Mu Hanya inilah Doaku untuk Mu Allah Ya Allah Ku Amin.... Amin.... BUNG KARNO* “SAYA KOMANDOKAN SEKARANG SUPAYA BUTA HURUF ITU HABIS SAMA SEKALI” Demikianlah saudara-saudara Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi jang mengikat tanah-air kita Mulai saat ini kita menjusun Negara kita! Negara merdeka, Negara Republik Indonesia Merdeka kekal dan abadi Insya Allah,Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu! ( Bung Karno) *disadur dalam cuplikan buku-buku dan tulisan lainnya di dalam perpustakaan dan museum Bung Karno Kota Blitar. DI Makam BUNG KARNO Blitar 14-des-2011
Rabu, 22 Mei 2013
Puisi-Puisi Karya Thomas Arakian
Langganan:
Postingan (Atom)